Kamis, 27 Juni 2013

Gabung Mulung TIDUNG 3

Sebenernya acaranya udah lama banget, sekitar bulan oktober tahun lalu. Baru kepikiran share di blog karena udah lama gak nulis dan dapet ide buat nulis kisah ini.
Welcome to Tidung
Gw sama beberapa temen ikut acara yang diadain sama salah satu komunitas nge-trip, konsep dasarnya sih buat "mulung" di sana tapi sumpah dari lubuk hati gw yang paling dalem gw cuma pengen jalan-jalannya doank.

Waktu itu jumlah peserta diperkirakan sampai 1.500 Orang, kebayang kan ramenya kayak apa. Perjalanan dimulai dari meeting point di stasiun Kota, kita naik bus yang sudah disiapkan panitia meuju tempat keberangkatan pelabuhan bahtera jaya, Ancol. Di sana kita berkumpul sesuai dengan team masing-masing, gw kebagian di team 28 dengan temen-temen gw.

Akhirnya kapal berangkat juga, lama banget ternyata. waktu yang diperlukan sekitar 3 jam. semuanya terbayar pas gw sampai di sana, lautnya bening banget, biru tosca dan pastinya berbeda jauh dengan pantai Ancol.

Disana kita tinggal di homestay yang sudah disiapkan panitia, tidur ngampar di kasur yang digeletakin di lantai. Gw sih gak ada masalah sama cara tidur begitu. Makanpun sudah disediakan panitia, menu sederhaa yang tetep abis  karena laper.
Lautnya itu keren banget

Pulau Tidung ternyata tidak terlalu besar, dari homestay menuju jembatan cinta agak sedikit jauh. Ada baiknya menyewa sepeda selama di sana, tapi kami nekat berjalan kaki. Dan karena gw nemenin temen gw yang lagi kasmaran, mereka sih seneng-seneng aja jalan kaki. Jadi obat nyamuk ternyata gak cuma dicuekin sepanjang perjalanan, gw juga harus rela menjadi tukang foto.

Acara Tari di malam hari
Malamnya ada acara pergelaran tari dari anak-anak pulau tidung, selain itu ada acara musik dan doorprize dari sponsor. Gw dapet sepatu piero yang akhirnya gw kasih ke mantan gw (mengenang).

Acara mungut sampahnya ternyata cuma sebentar, setelah itu acara bebas. gw ikut snorkeling dan ini pengalaman pertama gw. Kita diajak naik perahu dan diberhentikan di spot buat snorkeling, begini toh rasanya. Gw butuh adaptasi untuk bernafas dengan alat yang disediain. Akhirnya gw putuskan cuma menggunakan kacamata  aja, karena pelampung dan alat nafas malah bikin rempong. Gw bisa liat ikan-ikan, dan karang. Harus hati-hati juga karena ada beberapa spot yang dalem banget.

Setelah selesai kita dipulangkan ke orang tua (kayak lagu), bukan denk, Kita dipulangkan ke pulau Tidung. Sesampainya di sana kita melihat orang-orang yang terjun dari jembatan cinta. Ada mitos, orang yang terjun akan mendapatkan jodohnya. Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya gw berani terjun juga, dan menurut gw, rasanya amazing banget.

Snorkeling
Gw juga ikut naik banana boat, pisangnya ditarik sama kapal terus ditengah2 pisangnya dihempaskan terbalik. sensasinya luar biasa sih menurut gw, serem-serem nikmat..hahahahaha...

Yang gw paling suka dari semuanya adalah, warna lautnya yang biru dan jernih. Ini baru satu loh dari 1000 Pulau di utara Jakarta...






Indah 


Pisang Boat
Model dadakan
Berasa di mana gitu


dapet doorprize

Jumat, 21 Juni 2013

Cuti Borongan - BALI

Setelah sekian lama rute yang gw tempuh cuma CGK-BKS-CGK, akhirnya gw bisa nambah destinasi gw CGK-DPS-CGK. awalnya kita agak deg-degan karena kali ini kita bakal cuti barengan, muncullah ide kalau ngajuin cuti dimulai dari sebulan sebelumnya dan Mba Monik yang abis cuti ke Jepang akan ngambil cuti seminggu sebelum keberangkatan (NEKAT). Gosip keberangkatan 4 orang penting di kantor tersebar dengan cepat, sampai-sampai si Boss juga ikutan tau, dan akhirnya dengan ikhlas mau melepaskan kami-kami wanita cantik ini.

Semua rencana perjalanan sudah diatur sedemikian rupa oleh Mba Monik yang secara gak langsung kami daulat sebagai ketua panitia. Dari bebrapa bulan sebelumnya dia sudah browsing dan tempat penginapan dan sewa mobil serta tujuan kita selama di sana. Dan dengan sukarela biaya pesawat pun ditalangin dulu pake kartu kredit bokapnya.

Setelah dapat tiket pesawat kami dengan sangat rajin membayar iuran buat keperluan bersama selama di Bali. Uang ini akhirnya kami gunakan untuk membayar penginapan, sewa mobil, biaya tiket masuk wisata. tips driver, airport tax di Soeta, dsb.

Perjalanan dimulai dengan nginepnya anak-anak di kosan gw, karena besok morning flight dan kita berencana pergi bareng dengan taksi dari kosan gw yang gak begitu jauh dari bandara.

30 Mei 2013
Morning Flight
alarm bunyi tepat pukul 4 pagi, gak ngefek sih sebenernya karena yang satunya lagi nelpon gak berenti-berenti (gak tidur sama sekali), yang duanya asyik nontok warkop DKI semalaman, dan tinggal gw yang tidurnya on-off karena berisik.

Grasa-grusu, mandi, siap-siap berangkatlah kita dengan menggunakan takxiku (gratis tol bandara gitu loh). sampai di  terminal 3 untuk masukin bagasi. online check in melalui website sudah diurus oleh ibu ketua panitia beberapa hari sebelumnya karena check in counter justru akan dikenakan biaya (peraturan baru AA).

Bencana dimulai saat sampai counter dan harus ngasih bukti check in dan ID card. Demi apapun KTP gw ketinggalan, udah pengen nangis aja tuh gw. Mbaknya dah bilang "bisa minta orang rumah difotoin aja KTPnya, dan ibu ketua panitia bilang "udah tenang aja". Dijelaskanlah kalau gw ini anak kos dan gak ada orang di rumah, di dompet cuma ada NPWP dan kartu asuransi tapi teteap gak ada fotonya. akhirnya mba itu bilang, "ya udah mba, kali ini saya lolosin tapi nanti pas pulang di bandara Denpasar harus sudah ada foto KTP yah". Dan deg-degan gw gak habis sampi di sana aja, karena setelah itu ada post yang minta diperlihatkan bukti boarding dan ID card. Karena udah acc di bawah dan ditandatangani maka meluncurlah gw dengan sedikit lega.

Pesawat berangkat on time dan tiba di Denpasar lebih cepat 15 menit. setibanya di sana gw pengen banget foto di tulisan "selamat datang di bandara Ngurah rai Bali", tapi keinginan gw tidak bisa terlaksana dengan baik karena bandaranya lagi RENOVASI TOTAL.

Setelah ambil bagasi, ada bapak-bapak sialan yang merusak mood pagi dan liburan gw. Bapak itu lagi nelpon dan tiba-tiba berenti di depan gw dan memutar badan ke arah berbeda sehingga gw yang clingak-clinguk plus kaget gak sengaja nabrakin troli gw ke kaki dia. Gw pun dengan tulus minta maaf ke dia "maaf Pak yah", trus si Bapak dengan nyinyinya "maaf-maaf aja, kalau jalan pake mata donk". Gw ulangin lagi permintaan maaf gw sambil berlalu "Maaf, maaf pak yah", dia masih sewot aja ngedumel gak jelas. gw berfikir tuh bapak lagi PMS makanya galak.zzz

Si ibu ketua panitia akhirnya menelepon driver kami untuk segera mnejmput karena kami sudah sampai. Bapak supir yang akhirnya kita tahu bernama Pak Gede bilang kalau sudah menunggu di dekat solaria. Telepon-teleponan, sepertinya ada bapak yang juga menunggu dan mencari orang di solaria dia menunjuk kita  dan kami pikir itulah driver kami, sampai akhirnya driver sesungguhnya datang dan bilang "ini Mba Monika kan?", kita bingung. Ternyata driver yang benar adalah si Bapak yang datang nyamperin kita dan tahu nama si ibu ketua panitia.

Bali
Tujuan utama kita adalah penginapan, sebelum ke penginapan kita coba buat mampir ke pia legong, ngantrinya bikin sakit mata dan sakit hati. ternyata gak ada orang khusus yang disediain buat menerima pesanan, yang ada hanya 2 orang mbak-mbak yang melayani orang-orang yang belanja di tempat. Dengan berat hati kami tinggalkanlah dan berjanji untuk ke sana lagi di hari terkahir kami.

Sesampainya di penginapan check in untuk 2 malam dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju tanjung benoa, di sana gak ada apa-apa kecuali pengen olahrga air. Karena males basah dan pas lihat harganya mahal-mahal. Akhirnya kita cuma makan siang di sana sambil liatin syuting FTV. Tips dari gw sih, biasanya di dis-dus atau penjualan voucher online lainnya menyediakan voucher untuk olahraga air jauh lebih murah dibandingkan beli di tempat jadi mending pakai voucher aja (Otak Diskon).

Dari tanjung Benoa kami melanjutakan perjalanan ke GWK, tiket masuknya kalau gak salah sekitar 40 rb satu orang untuk domestik dan 80 rb untuk turis asing. Di sana kita foto-foto, melihat pertunjukan tari barong, melihat bali dari atas, melihat tebing2 batu yang indah dan melihat maskot patung wisnu kencana dan garuda yang belum rampung.

Kami beruntung mendapat driver Pak Gede, dia mau berbagi cerita tentang asal muasal GWK dan banyak hal.

Sehabis dari GWK kami menuju dreamland, kesan pertama yang saya ambil, Jorok dan tidak ada yang spesial. genangan air dan sampah bertebaran di sebelah jalan menuju pantai. Seharusnya kami ke sini saat sunset mungkin akan terlihat lebih indah. Selain itu untuk menikmati keteduhan tidak ada yang gratis, harus membayar dan "mijit" atau kita harus membeli makanan terlebih dahulu untuk duduk. Aksesnya pun lumayan susah, ditambah sedang ada pembangunan hotel baru di dekat sana membuat keadaan semakin terlihat semrawut.

Sehabis dari dreamland kami bergegas ke uluwatu, turis domestik membayar 15rb untuk masuk dan harus menggunakan kain yang disediakan apabila baju yang dikenakan kurang sopan. Di sini harus berhati-hati karena banyak monyet yang kadang usil. tujuan utama kami adalah menonton tari kecak. Dengan membayar sekitar 75rb kami mencari tempat strategis untuk duduk.

Tari dimulai dengan ritual dan do'a saat matahari mulai tenggelam, turis terus berdatangan dan sampai kehabisan tempat duduk. Kombinasi yang seru antara gerakan tari dan suara yang dihasilkan oleh penari. Hanoman adalah sosok yang sangat menghibur, dia menjahili penonton dan kadang berpose lucu. Di sini semuanya termasuk gw bener-bener puas dan ngerasa, This is BALI.

Dari Uluwatu kami menuju ke Jimbaran, Pak Gede membawa kami ke salah satu tempat makan bernama "New Moon Cafe", disana kami makan seafood dengan harga yang cukup fantastis. Untuk makan ber-4 menghabiskan hampir 500rb. Tapi semua itu terbayar dengan tempat, rasa dan pertunjukan tari dengan suara deburan ombak yang turut menemani. Sangat cocok untuk pasangan yang berbulan madu.

Karena kehabisan tenga, kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat, karena besok kami harus melanjutkan perjalanan panjang menuju Bedugul.

31 Mei 2013
Berasa jadi gadis Bali
Bangun tidur ku terus ke pantai.....*nyanyi. Pagi hari gw ke pantai dan makan nasi campur di pinggir pantai. Sebelumnya gw minta di tato sama penato lokal di punggung gw.

Sekitar jam 10 pagi kami sudah janjian dengan Pak Gede untuk dijemput dan berangkat menuju Bedugul. Sebelumnya tak lupa sarapan dengan roti bakar yang disediakan penginapan.

Perjalan cukup panjang, di tengah jalan kami berhenti di taman ayun dan berfoto-foto. Biaya masuk sekitar 10rb satu orang. Muka gw yang eksotis membuat salah seorang bule berfikir gw ini orang Bali dan memberi salam dengan mengatupkan kedua tangannya di dada. Setelah itu gw juga bertemu dan ngobrol dengan polisi yang juga mengira gw adalah orang Bali.

Jam 1 Siang kami berhenti untuk makan di sebuah restoran prasmanan dengan pemandangan yang WOW, sawah dan hutan yang hijau ditambah hawa pegunungan yang dingin.

Sesampainya di Bedugul, gw benar-benar takjub. Di sana ternyata dingin banget, danau, pura, masyarakat dengan pakaian adat (ada acara) perfect banget. Kami berfoto dengan background pura yang ada di duit 50rban dengan suka cita. Pak gede cerita, kalau di sini banyak orang muslimnya.

Puas foto-foto kami bergerak pulang, mengejar sunset di tanah lot. Sesampai di tanh lot kami malah belanja, dan akhirnya gw malah ngeborong kain, tas, baju dan daster.

Ada kejadian memalukan di sini, gw sempet jatuh di pinggiran pantai dua kali, di saat semua orang sedang motret pura di tengah laut. Dan semua orang berteriak dan tertawa melihat gw yang malu setengah mati. Niat awal gw pengen banget nyebereang dan masuk ke pura itu tapi karena ombak yang tinggi dan gede banget ditambah udah jatuh, akhirnya kita cuma foto-foto aja.

Setelah sunset berakhir kita menuju nasi pedas Ibu Andika atas rekomendasi Pak Gede. Makananya murah tapi cenderung biasa aja. Pak Gede kekeuh gak mau diajak makan. Mungkin ada aturan driver gak boleh ikutan makan sama pemakai jasa kali yah.

Perut kenyang, saatnya borong oleh-oleh di krisna. Malamnya punya niatan untuk nyari penginapan baru, tapi kayaknya nanggung akhirnya kami putuskan buat ngelanjutin samapai hari terakhir.

Hari ini, hari terakhir kami menyewa mobil Pak Gede. Esoknya gw sama anak-anak akan berkeliling seputaran kuta aja.

1 Juni 2013

with friends
Paginya kami sarapan di KFC, dan melanjutkan jalan kaki keliling kuta buat nyari oleh-oleh. Setelah capek, gw pun refleksi dan salah satu temen gw dikepang kecil-kecil rambutnya.

Agak sore kami duduk-duduk di pinggiran pantai sambil menunggu sunset. Pemandangan cewek berbikini dimana-mana. Cowok-cowok bule juga berseliweran bikin seger mata.

Malamnya kita makan di salah satu warung makan atas rekomendasi temen gw "Warung Made", harganya lumayan mahal dengan rasa yang juga lumayan.

Malam ini kmalam terakhir, makanya kita mau mencoba melihat kehidupan malam di Bali. Awalnya si ibu panitia nawarin buat ke bar yang kena bom waktu itu, karena sepi akhirnya kita putuskan buat ke VI AI PI.
Pesen minum dan lihat live music.

Live Music
Hal konyol terjadi pas tiba-tiba gw ditarik salah satu bule dan diajak joget. Mati gaya gw, secara gak pernah joget-joget. Dengan kePD-an tingkat dewa jogetlah gw. Akhirnya gw berkenalan dengan Christi , kakaknya dan Ketut (teman mereka). Mereka mengagumi wanita Indonesia, dia bilang ke gw dia suka mata dan wajah cantik gw (Melayang). Si Christie bilang temen gw mereka sebut "WA WA", gw tanya maksudnya apa. Dia bilang kalo orang gak mau diajak buat dance we called it "WA WA". Dengan alasan besok harus siap-siap terbang gw pamit dan pulang untuk beristirahat.

Ternyata kawasan yang ramai hanya di sekitaran Legian aja pas malam hari, sepanjang jalan menuju penginapan jalanan super duper sepi.

2 Juni 2013

Paginya udah siap-siap buat pulang, dengan rekomendasi ibu yang punya penginapan kami menyewa mobil 70rb untuk ke bandara. Sebelum sampai bandara gw mampir dulu buat ngantri pia legong yang limited edition. setia orang hanya berhak beli maksimal 2 kotak dengan harga per kotak 70rb.

Ternyata drivernya gak bisa nunggu lama karena ada janji, akhirnya ibu Panitia meluncur ke bandara dengan barang-barang dan kami bertiga ngantri pia legong dan ke bandara naik taksi.

Gw yang lupa bawa KTP sudah sedikit tenang karena pas sampai di Bali gw nyuruh cowok gw buat kirim fotonya yang ada di attachement email gw. sebelumnya dia tanya "emang penting banget yah?", Gw bilang aja gw gak bisa balik kalo gak ada foto KTP. Ternyata gak sesulit di Soeta, di sini cuma diperiksa sekali dan gak pake lama.

Renovasi bikin bandara keliatan agak sedikit semrawut dan nyari tempat duduknya itu loh susah banget.

Pesawat take off dan landing dengan selamat. Kitapun pulang dengan tujuan masing-masing.

Senin menanti, kerjaan menanti, meeting mingguan menanti. Back to reality.

Bedugul, Salah satu Favorite place gw


















See U Bali, i will back Oneday...