Karena salah satu target tahun 2015 adalah ngurusin badan jadi gw mutusin buat ikut program diet Herbalife.
Awalnya ada temen kakak gw yg pake herbalife terus tetiba hamil, padahal dia pengen keep dulu. dari situ mulailah gw nyari2 info ttg herbalife dan ketemu salah satu NC deket kantor.
NC (Nutricion Club) ini didesain seperti kafe, jadi kita dateng ke sana buat sarapan dan makan sore, udah ada yang menyiapkan untuk kita apa aja yang harus kita konsumsi.
Awalnya gw dateng, terus ditimbang BB, diukur kadar lemak, air, etc. BB gw 66 kg dan untuk dapetin BB normal gw harus nurunin sekitar 22kg...OMG
Disini kita ikut program per 10 hari gratis 1 hari, utuk hasil timbangan gw, gw cuma bisa makan 1000 cc perhari dengan air 3-4 liter.
Pagi gw sarapan disan, dikasih aloe untuk membersihkan lambung dan membantu penyerapan nutrisi, selanjutnya teh dengan 1 liter air, ditambah shake dicampur dengan oat dan pisang. Untuk siang menu makanan gw nasi setengah/sayur dan ikan/ayam seukuran tangan orang dewasa, sore sekitar jam 4-5 gw dateng lagi untuk minum shake. Selang 3 jam dari minum shake gw baru boleh makan nasi setengah/sayur dan ikan/ayam, kemaren gw ganti dengan apel.
Besok atau lusa saatnya buat nimbang, semoga hasilnya bagus...aaamiiin
Selain diet di atas gw kombinasikan juga dengan olahraga ringan, kayak senam dan jalan pagi..
Senin, 07 September 2015
Rabu, 10 Juni 2015
Trip to Belitung 3D2N
Akhirnya gw bersama genk bisa ngetrip bareng lagi, setelah tabungan kita masing-masing sudah mencapai 2jt kita putuskan buat ngetrip ke Belitung.
Selama ngetrip di belitung, kita dibantu sama Pak Yudish untuk penginapan, kendaraan selama di sana dan sewa perahu untuk Hoping Island.
Kami tiba di Belitung pagi jam 7.30 dengan pesawat sriwijaya, ini setelah reschedule karena jadwal kita yang berubah-ubah. untungnya untuk reschedule cuma kena biaya tambahan 50rb. Kesan pertama mendarat, "koq hutan semua yah?"...hahahaha
Kami disambut langsung dengan Pak Yudish dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Belitung Timur. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah replika SD Muhammadiyah, rasanya amazing banget bisa foto-foto dan merasakan secara langsung suasana saat laskar pelangi berlarian di sekolah mereka, belajar di dalam kelas, walaupun kenyataannya sekolah yang dijadikan objek kunjungan hanya replika, bukan sekolah yang asli. FYI, sekolah yang asli sudah direnovasi dan dijadikan sekolah untuk warga sekitar.

Tujuan selanjutnya menuju museum kata Andrea Hirata. Museum dibuat semarak dengan warna-warni menarik. di dalamnya terdapat barang-barang kuno, tulisan-tulisan Andrea, perjalanan Andrea, foto-foto syuting laskar pelangi dan banyak lagi. Kebutulan saat kami ke sana ada ibu Muslimah (asli) yang sedang datang berkunjung. Di dalam bangunan ada penjual kopi yang masih sangat tradisional, sambil berisitirahat kita bisa minum kopi, di dalam museum banyak terdapat kursi-kursi yang bisa diduduki.

Setelah puas berkeliling museum kami diajak Pak Yudish mengunjungi rumah Ahok, di dalam komplek rumah ahok terdapat pengrajin batik yang bisa kita lihat langsung proses pembuatnnya. Di depan rumah ahok yang megah dibuat rumah adat belitong (rumah panggung) yang di depannya diberi tulisan Kampong Ahok.
Kami diajak berfoto sebentar di pantai dengan angin yang kencang, pantai serdang namanya, kami cuma mampir sebentar buat foto dan menuju satu resto di sekitar manggar untuk makan. menu andalan tentu sea food. Paket untuk ber 5 cuma 200rban, dan kita benar-benar kenyang terutama ikan bakarnya yang rasanya maknyusss, kita juga disuguhi makanan khas belitong gangan, tapi nampaknya kurang begitu menarik buat kami, rasanya hampir mirip pindang ikan, sedikit pedas, asam, asin, manis, segar.
Sambil menunggu Pak Yudish sholat jumat, kami menikmati angin sepoi-sepoi, karena restonya berada di pinggir danau yang tenang, kamipun numpang sholat dengan ibu yang punya resto sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.
Agak mengantuk karena suasana danau, kami minta sama Pak Yudish untuk minum kopi di sekitar manggar yang terkenal dengan warung kopi sepanjang jalan. Kami diajak ke Warkop Millenium 2000, gw mesen cappucino dan pisang goreng. Not Badlah, karena gw ngerasa kopinya kayak kopi sachet.
Dari belitung timur kami diajak ke Vihara Dewi Kwan im, bangunan dengan dominasi warna merah menjadi spot yang menarik untuk berfoto, serasa sedang berada di Tiongkok/Hong Kong (padahal belum pernah ke sana). Puas berfoto kami melanjutkan ke Pantai Burung Mandi, di sini banyak terdapat perahu nelayan, pasirnya selembut tepung tetapi ombaknya tidak setenang pantai-pantai lain yang kami kunjungi selama di Belitong.
Kami bertolak ke kota Tanjung pandan, sekitar 1 jam lebih perjalanan. Kami diajak menikmati sun set di pantai tanjung pendam. lautnya benar-benar tenang, di sini menjadi spot untuk kaula muda dan keluarga untuk nongkrong dan santai. Tapi sayang hari sedikit mendung, sehingga sun set tidak terlihat dan kamipun memutuskan untuk pulang ke penginapan.
Istirahat sejenak di Penginapan, mandi, sholat, dan kami makan malam di Resto Diva atas rekomendasi dari internet. menu yang kami pilih mie rebus kepiting, mie goreng sea food, dan bihun goreng kepiting. Mie rebus berasa banget kaldunya dengan mie yang gede-gede kayak udon, gw yang paling suka sama bihun goreng kepitingnya, bihunnya lembut dengan perpaduan kepiting dan rasa seafood yang enak, Pecahhh banget....Di sini gw keranjingan minum jeruk kunci hangat, sebenernya di rumah juga dah sering minum sih tapi tetep aja suka.
Hari Ke 2 trip, waktunya Hoping Island. dimuali dengan sarapan mie belitong, karena mie atep yang fenomenal tutup akhirnya kami makan di tempat yang lain. mie disajikan dengan seafood dengan kuah kental dan berbumbu, menurut gw sih enak. Selanjutnya kami menuju tanjung kelayang, kami naik ke perahu untuk keliling beberapa pulau. yang paling berkesan tentu aja pulau lengkuas dengan mercusuar. saat ke sana memang cuaca agak mendung dan hujan mulai turun saat kami di pulau pasir. Di pulau pasir kami berfoto dengan bintang laut, saat di batu belayar pun kami ketemu lagi dengan si bintang laut.
Saat di pulau lengkuas, kami naik ke mercusuar yang ternyata tinggiiiii banget. ada sekitar 18 tingakatan yang harus kami lalui untuk akhirnya sampai di puncak, karena di luar hujan, lantainya sedikit licin. Ketika samapai di puncak, rasanya senennggg banget bisa lihat pemandangan sekitar dari atas, air laut yang biru, bebatuan yang jadi ciri khas pantai-pantai belitung memang juara.
Setelah hujan reda, gw dan salah satu temen ber-snorkeling-ria di sekitar pulau lengkuas. ikannya banyakkk banget, karangnya banyak dan bagus. beberapa kali snorkeling, spot ini merupakan salah satu yang paling bagus.
Balik ke tanjung kelayang, kami memesan makanan sea food dan bersih-bersih. maknan yang disajikan hampir sama dengan makanan kami di hari sebelumnya, tapi untuk rasa gw lebih suka masakan di rsto sebelumnya. walaupun demikian, ikan bakar tetep juara, semuanya ludesss.
Setelah kenyang kami diajak berfoto di tulisan "welcome to belitong" yang ada di tanjug kelayang.Perjalanan dilanjutkan ke pantai tanjung tinggi, tempat syuting laskar pelangi. batu-batu yang menawan, air pantai yang jernih dan ombak yang tenang. asyik banget tempatnya. Di perjalanan pulang Pak Yudish mengajak kami untuk mampir ke toko oleh-oleh. yang khas tentu aja ada terasi, kerupuk-kerupuk, merica, dan souvenir-souvenir.
Pulang ke penginapan dan malamnya kami keliling kota tanjung pandan untuk makan malam, tujuan berikutnya pengen banget ke warkop kong jie tapi tutup, pulang deh akhirnya dengan makan pecel lele. hehehe
Hari ke 3 di belitong, jam 8 kami sudah check out. sebeleumny kami memesan otak-otak untuk oleh-oleh, yang jual persis di depan penginapan, harganya 4rb per pcs.

Setelah sarapan kami menuju Rumah adat Belitong dan dilanjutkan ke danau kaolin, sayangnya agak mendung dan mulai gerimis ketika kami sampai di sana, padahal kata bapaknya bakalan bagus banget kalau cuaca cerah. Walaupun mendung, danau kaolin sangat memukau, warnanya yng biru dengan batu-batu putih di sekitarannya, kereeenn....
Lanjut lagi ke batu mentas, di sini ada penangkaran untuk hewan imut tersius. suasannya yang hutan banget dengan aliran sungai yang super jernih cocok banget untuk liburan keluarga. sayangnya kmi gak pengen basah-basahan karena males buat ganti baju lagi. saking jernihnya, ikan-ikan yang berseliweran kelihatan. kami diajak berkeliling oleh bapak penjaga, ada penginapan di tengah hutan yang keren banget apalagi buat honeymoon, kata bapaknya semalamnya cuma 400rb aja.
Selain tarsius ada juga beberapa hewan lainnya seperti burung hantu, burung kenari, dll. tempat ini cocok banget buat liburan keluarga, karena anak-anak bisa mandi di sungai yang jernih.
Karena masih punya cukup waktu, kami minta Pak Yudish supaya mengantar kami ke Wakrop Kong Jie. Di sini kami memesan kopi susu, mie rebus dan gorengan. Kopinya enak banget, espresso ditambah susu. tp buat gw agak terlalu kenceng kopinya, jd gw tambah sedikit air dan rasanya passs banget.
Sebelum ke Bandara, kami sempetkan untuk mampir ke tempat oleh-oleh lagi, karena gw mau beli terasi. hehehe
Berakhir sudah trip di belitung, belitung kota yang sangat menyenangkan, jalanannya lurus dan mulus, walaupun masih banyak hutan di kanan-kiri jalan. C U again Belitong, terimakasih buat Pak Yudish yang sudah menemani kami selama di Belitong.
Selama ngetrip di belitung, kita dibantu sama Pak Yudish untuk penginapan, kendaraan selama di sana dan sewa perahu untuk Hoping Island.
Kami tiba di Belitung pagi jam 7.30 dengan pesawat sriwijaya, ini setelah reschedule karena jadwal kita yang berubah-ubah. untungnya untuk reschedule cuma kena biaya tambahan 50rb. Kesan pertama mendarat, "koq hutan semua yah?"...hahahaha
Kami disambut langsung dengan Pak Yudish dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Belitung Timur. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah replika SD Muhammadiyah, rasanya amazing banget bisa foto-foto dan merasakan secara langsung suasana saat laskar pelangi berlarian di sekolah mereka, belajar di dalam kelas, walaupun kenyataannya sekolah yang dijadikan objek kunjungan hanya replika, bukan sekolah yang asli. FYI, sekolah yang asli sudah direnovasi dan dijadikan sekolah untuk warga sekitar.

Tujuan selanjutnya menuju museum kata Andrea Hirata. Museum dibuat semarak dengan warna-warni menarik. di dalamnya terdapat barang-barang kuno, tulisan-tulisan Andrea, perjalanan Andrea, foto-foto syuting laskar pelangi dan banyak lagi. Kebutulan saat kami ke sana ada ibu Muslimah (asli) yang sedang datang berkunjung. Di dalam bangunan ada penjual kopi yang masih sangat tradisional, sambil berisitirahat kita bisa minum kopi, di dalam museum banyak terdapat kursi-kursi yang bisa diduduki.

Setelah puas berkeliling museum kami diajak Pak Yudish mengunjungi rumah Ahok, di dalam komplek rumah ahok terdapat pengrajin batik yang bisa kita lihat langsung proses pembuatnnya. Di depan rumah ahok yang megah dibuat rumah adat belitong (rumah panggung) yang di depannya diberi tulisan Kampong Ahok.
Kami diajak berfoto sebentar di pantai dengan angin yang kencang, pantai serdang namanya, kami cuma mampir sebentar buat foto dan menuju satu resto di sekitar manggar untuk makan. menu andalan tentu sea food. Paket untuk ber 5 cuma 200rban, dan kita benar-benar kenyang terutama ikan bakarnya yang rasanya maknyusss, kita juga disuguhi makanan khas belitong gangan, tapi nampaknya kurang begitu menarik buat kami, rasanya hampir mirip pindang ikan, sedikit pedas, asam, asin, manis, segar.
Sambil menunggu Pak Yudish sholat jumat, kami menikmati angin sepoi-sepoi, karena restonya berada di pinggir danau yang tenang, kamipun numpang sholat dengan ibu yang punya resto sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.

Dari belitung timur kami diajak ke Vihara Dewi Kwan im, bangunan dengan dominasi warna merah menjadi spot yang menarik untuk berfoto, serasa sedang berada di Tiongkok/Hong Kong (padahal belum pernah ke sana). Puas berfoto kami melanjutkan ke Pantai Burung Mandi, di sini banyak terdapat perahu nelayan, pasirnya selembut tepung tetapi ombaknya tidak setenang pantai-pantai lain yang kami kunjungi selama di Belitong.
Kami bertolak ke kota Tanjung pandan, sekitar 1 jam lebih perjalanan. Kami diajak menikmati sun set di pantai tanjung pendam. lautnya benar-benar tenang, di sini menjadi spot untuk kaula muda dan keluarga untuk nongkrong dan santai. Tapi sayang hari sedikit mendung, sehingga sun set tidak terlihat dan kamipun memutuskan untuk pulang ke penginapan.
Istirahat sejenak di Penginapan, mandi, sholat, dan kami makan malam di Resto Diva atas rekomendasi dari internet. menu yang kami pilih mie rebus kepiting, mie goreng sea food, dan bihun goreng kepiting. Mie rebus berasa banget kaldunya dengan mie yang gede-gede kayak udon, gw yang paling suka sama bihun goreng kepitingnya, bihunnya lembut dengan perpaduan kepiting dan rasa seafood yang enak, Pecahhh banget....Di sini gw keranjingan minum jeruk kunci hangat, sebenernya di rumah juga dah sering minum sih tapi tetep aja suka.

Saat di pulau lengkuas, kami naik ke mercusuar yang ternyata tinggiiiii banget. ada sekitar 18 tingakatan yang harus kami lalui untuk akhirnya sampai di puncak, karena di luar hujan, lantainya sedikit licin. Ketika samapai di puncak, rasanya senennggg banget bisa lihat pemandangan sekitar dari atas, air laut yang biru, bebatuan yang jadi ciri khas pantai-pantai belitung memang juara.
Setelah hujan reda, gw dan salah satu temen ber-snorkeling-ria di sekitar pulau lengkuas. ikannya banyakkk banget, karangnya banyak dan bagus. beberapa kali snorkeling, spot ini merupakan salah satu yang paling bagus.

Setelah kenyang kami diajak berfoto di tulisan "welcome to belitong" yang ada di tanjug kelayang.Perjalanan dilanjutkan ke pantai tanjung tinggi, tempat syuting laskar pelangi. batu-batu yang menawan, air pantai yang jernih dan ombak yang tenang. asyik banget tempatnya. Di perjalanan pulang Pak Yudish mengajak kami untuk mampir ke toko oleh-oleh. yang khas tentu aja ada terasi, kerupuk-kerupuk, merica, dan souvenir-souvenir.
Pulang ke penginapan dan malamnya kami keliling kota tanjung pandan untuk makan malam, tujuan berikutnya pengen banget ke warkop kong jie tapi tutup, pulang deh akhirnya dengan makan pecel lele. hehehe
Hari ke 3 di belitong, jam 8 kami sudah check out. sebeleumny kami memesan otak-otak untuk oleh-oleh, yang jual persis di depan penginapan, harganya 4rb per pcs.

Setelah sarapan kami menuju Rumah adat Belitong dan dilanjutkan ke danau kaolin, sayangnya agak mendung dan mulai gerimis ketika kami sampai di sana, padahal kata bapaknya bakalan bagus banget kalau cuaca cerah. Walaupun mendung, danau kaolin sangat memukau, warnanya yng biru dengan batu-batu putih di sekitarannya, kereeenn....

Selain tarsius ada juga beberapa hewan lainnya seperti burung hantu, burung kenari, dll. tempat ini cocok banget buat liburan keluarga, karena anak-anak bisa mandi di sungai yang jernih.
Karena masih punya cukup waktu, kami minta Pak Yudish supaya mengantar kami ke Wakrop Kong Jie. Di sini kami memesan kopi susu, mie rebus dan gorengan. Kopinya enak banget, espresso ditambah susu. tp buat gw agak terlalu kenceng kopinya, jd gw tambah sedikit air dan rasanya passs banget.
Sebelum ke Bandara, kami sempetkan untuk mampir ke tempat oleh-oleh lagi, karena gw mau beli terasi. hehehe
Berakhir sudah trip di belitung, belitung kota yang sangat menyenangkan, jalanannya lurus dan mulus, walaupun masih banyak hutan di kanan-kiri jalan. C U again Belitong, terimakasih buat Pak Yudish yang sudah menemani kami selama di Belitong.
Lokasi:
Pulau Belitung, Indonesia
Minggu, 29 Maret 2015
Lagu Kesepian
Malam seakan menenggelamkanku
Aku bagai terhisap dalam lorong gelap waktu
Menyisakan kehampaan dan kenangan masa lalu
Hujanpun tak mampu menghapus jejak-jejak kegamangan
Sendiri itu sepi
Memaku diri dalam lamunan tanpa ujung
Memaksa air mata terus bergulir bermuara lautan
Lautan kepiluan dalam bayang mendung duka
Aku tergugu mengenang, membayang
Mengharap berbuah kebajikan setelah dosa-dosa
Mengharap keramaian dalam kesendirian
Mengharap keprihatinan dalam keangkuhan
Jikalau kau seperti aku, apa yang kau lakukan?
Menimati irama denting detik demi detik?
Menikmati fantasi keindahan dalam kebisuan?
Atau kau akan meratap pilu?
Aku berharap mawar tanpa duri
Merekah tanpa cela, penuh warna
Aku berharap kau di sini
Bersedekap dan memandang penuh cinta
Tak perlu kata-kata, aku sudah tau apa yang kau rasa
Kamis, 22 Januari 2015
Udah Isi Belom?
Sudah hampir 4 bulan gw pisah sama suami, karena penugasan gw harus pindah ke daerah asal gw dan hidup berjauhan dengan suami padahal program hamil belom kelar. Tapi gw selalu berdoa yang terbaik, mungkin ini jalan dari Allah supaya kami bisa lebih sabar lagi dan lebih kuat ngejalanin hidup ini, toh gw masih bisa balik paling gak sebulan sekali.
Copy rekam medis dari dr. Irvan udah gw bawa, kata dr Irvan gw disuruh tes HSG nanti sama dokter yang baru.
Gw berusaha banget pulang saat gw lagi masa subur, memaksimalkan peluang. Walaupun kenyataannya belum berhasil juga. Keep positive thinking aja. Sampai sekarang gw belum nentuin dokter mana yang mau gw visist, walaupun dr irvan udah rekomendasiin satu nama, dr Yudho.
Waktu sepupu gw check up kandungan di dr Demsi, gw ikut dan minta tolong tanyain gimana kalau mau tes HSG, kata dr Demsi tes itu lumayan mahal dan cuma bisa dilakukan di RSUD. Jujur rada takut sih, karena beberapa review bilang kalo tes itu sakit kalo yang ngetes gak bagus.
Sebenernya ngebet lanjutin program karena jengah juga ditanya mulu kapan isi. Kemaren gw pulang pas banget aqiqah ponakan dari ade ipar gw, mereka nikah setelah gw dan udah lahiran aja. Pas acara banyak banget yang tanya "udah isi belom?". Awalnya fine-fine aja, tapi lama-lama nusuk di kalbu rasanya.
Kalo pas lagi mellow gw kadang suka nangis dan ngeluh ke suami, dan suami gw bilang gini "emang mereka mau ngebiayain anak kita kalo anaknya udah lahir?", intinya sih dia bilang kalo ini memang kuasa Tuhan, kita cuma bisa menunggu, berdo'a dan berusaha, gak usah terlalu dipikirkan apa kata orang lain, toh mereka gaka akan bantu kita ngurusin anak kita nantinya.
Kadang pas jauh gini gw jadi sedikit lega karena setidaknya orang akan berfikir kalo jarak adalah penghalang besar kenapa sampai saat ini gw belom hamil juga, setidaknya itulah yang mereka inginkan, hanya memuaskan rasa ingin tahu dan setelah itu memberi wejangan seakan-akan gw kurang usaha dan gw gak berusaha untuk itu.
Sekarang terus berusaha, insyaallah bulan depan mau tes dan nyari spog lagi. Semoga Allah memberikan yang terbaik disaat yang terbaik pula. amiin
Copy rekam medis dari dr. Irvan udah gw bawa, kata dr Irvan gw disuruh tes HSG nanti sama dokter yang baru.
Gw berusaha banget pulang saat gw lagi masa subur, memaksimalkan peluang. Walaupun kenyataannya belum berhasil juga. Keep positive thinking aja. Sampai sekarang gw belum nentuin dokter mana yang mau gw visist, walaupun dr irvan udah rekomendasiin satu nama, dr Yudho.
Waktu sepupu gw check up kandungan di dr Demsi, gw ikut dan minta tolong tanyain gimana kalau mau tes HSG, kata dr Demsi tes itu lumayan mahal dan cuma bisa dilakukan di RSUD. Jujur rada takut sih, karena beberapa review bilang kalo tes itu sakit kalo yang ngetes gak bagus.
Sebenernya ngebet lanjutin program karena jengah juga ditanya mulu kapan isi. Kemaren gw pulang pas banget aqiqah ponakan dari ade ipar gw, mereka nikah setelah gw dan udah lahiran aja. Pas acara banyak banget yang tanya "udah isi belom?". Awalnya fine-fine aja, tapi lama-lama nusuk di kalbu rasanya.
Kalo pas lagi mellow gw kadang suka nangis dan ngeluh ke suami, dan suami gw bilang gini "emang mereka mau ngebiayain anak kita kalo anaknya udah lahir?", intinya sih dia bilang kalo ini memang kuasa Tuhan, kita cuma bisa menunggu, berdo'a dan berusaha, gak usah terlalu dipikirkan apa kata orang lain, toh mereka gaka akan bantu kita ngurusin anak kita nantinya.
Kadang pas jauh gini gw jadi sedikit lega karena setidaknya orang akan berfikir kalo jarak adalah penghalang besar kenapa sampai saat ini gw belom hamil juga, setidaknya itulah yang mereka inginkan, hanya memuaskan rasa ingin tahu dan setelah itu memberi wejangan seakan-akan gw kurang usaha dan gw gak berusaha untuk itu.
Sekarang terus berusaha, insyaallah bulan depan mau tes dan nyari spog lagi. Semoga Allah memberikan yang terbaik disaat yang terbaik pula. amiin
Langganan:
Postingan (Atom)