kepada dirimu pujangga tak berwujud yang menggugurkan sakura-sakura berwarana merah muda
kepada semua kekuatan abstrud yang mereka namakan cinta
kepada Ia yang meniupkan ruh pada jiwa2 yg kerontang
dari terjalnya tebing cadas berbatu
dari dalamnya lubang hati yg kian terluka
dari rasa sakit yang tiada berkurang perihnya
dari asa yang tak pernah bermuara pada samudera
maukah engkau dengan sukarela mengetuk pintu itu?
akan kupersilahkan engkau masuk lalu kududukkan di singgasana tertinggi
bersediakah engkau memberi terang walau hanya dengan lilin putih?
atau mungkin engkau akan membiarkannya kelam dan mencekam
malam itu gelap dan menakutkan
temani aku membuatnya menjadi putaran detik jam yang berlari paling kencang
membunuh kegalauan yang kian merasuk
mengikis rasa sedih dengan asa
aku menunggumu menutup pintu itu
dari sana menuju sini
meniti ke ujung jalan yang kian menyempit dan menyesakkan
mampukah???
kepada semua kekuatan abstrud yang mereka namakan cinta
kepada Ia yang meniupkan ruh pada jiwa2 yg kerontang
dari terjalnya tebing cadas berbatu
dari dalamnya lubang hati yg kian terluka
dari rasa sakit yang tiada berkurang perihnya
dari asa yang tak pernah bermuara pada samudera
maukah engkau dengan sukarela mengetuk pintu itu?
akan kupersilahkan engkau masuk lalu kududukkan di singgasana tertinggi
bersediakah engkau memberi terang walau hanya dengan lilin putih?
atau mungkin engkau akan membiarkannya kelam dan mencekam
malam itu gelap dan menakutkan
temani aku membuatnya menjadi putaran detik jam yang berlari paling kencang
membunuh kegalauan yang kian merasuk
mengikis rasa sedih dengan asa
aku menunggumu menutup pintu itu
dari sana menuju sini
meniti ke ujung jalan yang kian menyempit dan menyesakkan
mampukah???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar