hari ini aq menikmatinya, rasa pahit dan pekat espresso bahkan teh tanpa gula yg benar-benar pekat...bersahabat dengan rasa pahit, terdengar aneh, tp bila benar-benar dinikmati sensasi yg didapat luar biasa, mengalahkan rasa manis madu, bahkan gula rendah kalori...
aroma khas kopi berpadu dengan kesendirian tanpa teman...sambil mata terus menjajari bait demi bait prosa indah dalam satu buku. mendudukan diri di sudut paling sudut dari sebuah coffee shop, bisa melihat lalu-lalang menikmati aura lepas udara, sesekali medengar canda tawa yg membuat iri hati, menyeruput pahit sedikit demi sedikit.
awalnya mendapati langit hitam pekat dengan tabuhan suara dari alam pertanda hujan. bergegas tanpa teman dan sedikit kekecewaan. menyandang angan yg melayang. akhirnya kaki melangkah dengan satu tujuan.
berikutnya mendapati diri dipinggiran dengan tangan melambai, setelah itu menapaki jalanan abu-abu dengan garis-garis putih menyala pada setiap tengahnya. sedikit berkeluh-kesah, menahan geram dan kekesalan.
dan saat sampai, memberikan untaian putih pada leher dan telinga, meminta dia membuat itu menjadi lebih bermakana. aq menjajalkan langkah menuju barisan kitab. sesekali mebolak-balikan, mencari-cari inspirasi hidup dan makna rasa pahit. aku ingin belajar dari rasa pahit hari ini.
langkah kembali maju menuju surgaku. dari rasa pahit, aq menambahkan madu dan sedikit gula. tp tenang saja, aku tetap membuat itu pahit. menikmati sedikit manis dengan kehampaan, kesendirian, melayang terbang tanpa gravitasi.
awalnya ingin menikmati rasa gurih yg benar-benar kental, tp rasa pahit sepertinya lebih nikmat. akhirnya pulang dengan mengecap sisa-sisa rasa pahit yg tercekat di tenggorokan bahkan terasa getir di lidah.
gula-gulapun tak mampu membuat pahit jadi manis. tp aroma itu lebih nikmat dari rasa. menikmati keramahan dari rasa pahit, menghirup aroma pahit, menyimpannya di memori terbatas paling dalam, dan akhirnya benar-benar mereguknya hingga tandas.
aq menikmati pahit itu. ia memabukkan, membuat aku sedikit pening. sampai dari penghujung semuanya, aku dapat menarik kembali senyuman termanis milik aku.
aroma khas kopi berpadu dengan kesendirian tanpa teman...sambil mata terus menjajari bait demi bait prosa indah dalam satu buku. mendudukan diri di sudut paling sudut dari sebuah coffee shop, bisa melihat lalu-lalang menikmati aura lepas udara, sesekali medengar canda tawa yg membuat iri hati, menyeruput pahit sedikit demi sedikit.
awalnya mendapati langit hitam pekat dengan tabuhan suara dari alam pertanda hujan. bergegas tanpa teman dan sedikit kekecewaan. menyandang angan yg melayang. akhirnya kaki melangkah dengan satu tujuan.
berikutnya mendapati diri dipinggiran dengan tangan melambai, setelah itu menapaki jalanan abu-abu dengan garis-garis putih menyala pada setiap tengahnya. sedikit berkeluh-kesah, menahan geram dan kekesalan.
dan saat sampai, memberikan untaian putih pada leher dan telinga, meminta dia membuat itu menjadi lebih bermakana. aq menjajalkan langkah menuju barisan kitab. sesekali mebolak-balikan, mencari-cari inspirasi hidup dan makna rasa pahit. aku ingin belajar dari rasa pahit hari ini.
langkah kembali maju menuju surgaku. dari rasa pahit, aq menambahkan madu dan sedikit gula. tp tenang saja, aku tetap membuat itu pahit. menikmati sedikit manis dengan kehampaan, kesendirian, melayang terbang tanpa gravitasi.
awalnya ingin menikmati rasa gurih yg benar-benar kental, tp rasa pahit sepertinya lebih nikmat. akhirnya pulang dengan mengecap sisa-sisa rasa pahit yg tercekat di tenggorokan bahkan terasa getir di lidah.
gula-gulapun tak mampu membuat pahit jadi manis. tp aroma itu lebih nikmat dari rasa. menikmati keramahan dari rasa pahit, menghirup aroma pahit, menyimpannya di memori terbatas paling dalam, dan akhirnya benar-benar mereguknya hingga tandas.
aq menikmati pahit itu. ia memabukkan, membuat aku sedikit pening. sampai dari penghujung semuanya, aku dapat menarik kembali senyuman termanis milik aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar